Senin, 30 April 2012
Senin, 09 April 2012
Makalah Sistem Saraf Endokrin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Fisiologi Ternak ini.
Adapun makalah yang sederhana ini
membahas tentang “SISTEM SARAF ENDOKRIN”
makalah ini saya susun agar pembaca khususnya mahasiswa peternakan dapat
memperluas ilmu tentang sistem saraf dan sistem endokrin, yang kami sajikan
dengan berdasarkan pengamatan dari
berbagaai sumber, walau sedikit ada rintangan namun dengan penuh kesabaran dan
pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan.
Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih yang tulus kepada
Bapak drh Asrul selaku dosen pembimbing
mata kuliah Fisiologi ternak yang telah membimbing kami agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara menyusun makalah Ini.
Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah kami ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .
Demi perbaikan makalah ini, kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan.
Teluk Kuantan, Januari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................1
DAFTAR ISI....................................................................2
BAB I
Pendahuluan.............................................................3
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................................................4
1.3 Ruang Lingkup...............................................................................................................4
1.4 Metode Penulisan.........................................................................................................4
BAB II Pembahasan............................................................5
2.1 Hubungan Sistem
Saraf dan Sistem Endokrin.....................................................5
2.2.1 Konsep
Mekanisme Kerja Hormon............................................................6
2.2.2 Komponen
Penyusun Organ Endokrin.......................................................7
2.3 Sistem
Saraf...............................................................................................................7
2.3.1 Sistem
Saraf Pusat.....................................................................................7
2.3.2 Sistem
Saraf Tepi.......................................................................................9
BAB III Penutup..............................................................11
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................12
3.2 Kritik dan
Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
System merupakan bnerbagai organ
yang berstu dalam menjalankan suatu fun gsi dan kerja yang sama. Hal inilah
yang akan saya bahas dalam makalah ini.
Pengaturan
beberapa proses fisiologis melibatkan kerjasama struktural dan fungsional
antara sistem endokrin dan sisem saraf. Banyak organ dan jaringan endokrin
memiliki sel-sel saraf khusus, yang disebut sel-sel neurosekresi yang
mensekresikan hormon.
Bahkan hewan yang sangat berbeda seperti serangga dan vertebrata mempunyai
sel-sel neurosekresi dalam otaknya yang mensekresikan hormon kedalam darah.
Beberapa zat kimia mempunyai fungsi baik sebagai sistem hormon endokrin maupun
sebagai sinyal dalam system saraf.
Sistem endokrin adalah sistem
kontrol kelenjar tanpa saluran (duictless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi
di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon
bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan"
tersebut menjadi suatu tindakan.
Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.Sistem endokrin
terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi
internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan
hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Hormon berperan sebagai
pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Berbagai makhluk hidup mempunyai hormon untuk
mengkoordinasikan kegiatan dalam tubuhnya, seperti pada insecta, Echinodermata,
dan mamalia.
1.2 Tujuan Penulisan
Selain
untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas salah satu tugas mata kuliah
Fisiologi, pembuatan makalah ini juga mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. dapat memahami dan mengerti apa dan bagaimanakah berbagai sistem yang berada dalam tubuh manusia.
2. memahami fungsi dan bagian berbagai sistem.
3. mengetahui bebagai jenis sistem.
1.3 Ruang Lingkup
1. dapat memahami dan mengerti apa dan bagaimanakah berbagai sistem yang berada dalam tubuh manusia.
2. memahami fungsi dan bagian berbagai sistem.
3. mengetahui bebagai jenis sistem.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang
lingkup makalah ini hanya tentang pengernalan sistem saraf, sistem endokrin dan
bagian serta fungsi masing – masing dari sistem tersebut.
1.4 Metode Penulisan
1.4 Metode Penulisan
Metode
pembahasan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun makalah in adalah study
literature yaitu perbandingan dari beberapa sumber buku dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Sistem
Saraf Dan Sistem Endokrin
Sistem saraf bersama sistem
endokrin mengkoordinasikan seluruh sistem di dalam tubuh. Sistem saraf dan
sistem endokrin ini merupakan suatu sistem yang saling berhubungan sehingga
dinamakan sistem neuroendokrin. Hormon bekerja atas perintah dari sistem
sarafdan sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada
daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf
endokrin (neuroendocrine control).
Hormon berfungsi dalam
mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis
adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat
dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah,
dan kerja jantung
Kedua sistem ini mempunyai hubungan
yang sangat erat. Walaupun sistem endokrin/sistem hormon diatur oleh master of
glands/kelenjar hipofisis tetapi hal tersebut tidaklah mutlak atau bersifat
otonom. Hal ini karena kerja dari kelenjar hipofisis tersebut dipengaruhi oleh
hypothalamus.
Berikut ini adalah hubungan sistem hormon dengan sistem saraf yang digambarkan dalam bentuk skema atau bagan :
Releasing Factor/Faktor pembebas
Adalah faktor yang memperbaiki situasi atau kondisi tubuh, sehingga kondisi tubuh menjadi lebih baik. Faktor tersebut adalah hormon-hormon yang mencegah terjadinya kondisi tubuh tersebut.
Inhibitor Factor/Faktor penghambat
Adalah faktor yang terus mendukung situasi atau kondisi tubuh, sehingga kondisi tubuh menjadi tidak baik/memperburuk kondisi tubuh. Faktor tersebut adalah hormon-hormon yang mendukung terjadinya kondisi tubuh tersebut.
Berikut ini adalah hubungan sistem hormon dengan sistem saraf yang digambarkan dalam bentuk skema atau bagan :
Releasing Factor/Faktor pembebas
Adalah faktor yang memperbaiki situasi atau kondisi tubuh, sehingga kondisi tubuh menjadi lebih baik. Faktor tersebut adalah hormon-hormon yang mencegah terjadinya kondisi tubuh tersebut.
Inhibitor Factor/Faktor penghambat
Adalah faktor yang terus mendukung situasi atau kondisi tubuh, sehingga kondisi tubuh menjadi tidak baik/memperburuk kondisi tubuh. Faktor tersebut adalah hormon-hormon yang mendukung terjadinya kondisi tubuh tersebut.
2.2
Sistem Endokrin
Endokrinologi merupakan cabang ilmu
biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya. Hormon merupakan satu
dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah
yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses
metabolik. Hormon disekresikan langsung oleh khusus yaitu yang ada pada
kelenjar endokrin, hormon berupa senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar
yang sangat rendah, fungsinya pengatur metabolisme jaringan.
Sistem endokrin bekerja sama secara kooperatif dengan sistem saraf dan disebut dengan sistem neuroendokrin yang memiliki fungsi kendali dan koordinasi pada hewan. Perbedaan cara kerja antara sistem endokrin dan sistem saraf yaitu pada sistem endokrin cara kerjanya dengan menggunakan transmisi kimia dan waktu respons lambat. Sedangkan pada sistem saraf cara kerjanya yaitu dengan menggunakan transmisi elektrik dan waktu respons yang cepat.
Sistem endokrin bekerja sama secara kooperatif dengan sistem saraf dan disebut dengan sistem neuroendokrin yang memiliki fungsi kendali dan koordinasi pada hewan. Perbedaan cara kerja antara sistem endokrin dan sistem saraf yaitu pada sistem endokrin cara kerjanya dengan menggunakan transmisi kimia dan waktu respons lambat. Sedangkan pada sistem saraf cara kerjanya yaitu dengan menggunakan transmisi elektrik dan waktu respons yang cepat.
Efek hormon pada tubuh hewan yaitu,
kelenjar endokrin mensekresikan hormon dan hormon tersebut akan
ditangkap/diterima oleh organ sasaran melalui reseptor khusus, dan apabila
ikatannya sudah tepat, maka akan mengaktivasi enzim di sel dan diperantai oleh
duta kedua, maka metabolisme dan fungsi sel sasaran akan aktif dan memberikan
efek biologis untuk menunjang aktivitas kehidupan yaitu berupa perkembangan,
pertumbuhan, peredaran darah, denyut jantung, osmoregulasi, komposisi darah,
regenerasi, pengeluaran, reproduksi, dan pergantian kulit.
2.2.1 Konsep Mekanisme Kerja Hormon
2.2.1 Konsep Mekanisme Kerja Hormon
1. Konsep
klasik : kelenjar endokrin mensekresikan hormon melalui sistem sirkulasi dan akan
diterima oleh sel target.
2. Autokrin : sel target mensekresikan hormon dan akan diterima kembali oleh sel target tersebut.
2. Autokrin : sel target mensekresikan hormon dan akan diterima kembali oleh sel target tersebut.
3. Parakrin :
sel target mensekresikan hormon, dan hormon tersebut akan diterima oleh sel
target lainnya.
2.2.2 Komponen
Penyusun Organ Endokrin
1. Sel Neurosekretori
Yaitu pada hewn tingkat tinggi dan tingkat rendah, penhasil hormon dan berbentuk seperti sel saraf, mekanisme kerjanya yaitu sel neurosekretori yang berada pada hipotalamus akan melepaskan neurohormon melalui saluran darah dan akan diterima langsung oleh sel target. Dan cara yang kedua yaitu, sel neurosekretori mensekresikan neurohormon lalu akan di simpan di organ neurohemal (tempat penyimpanan sementara), dan apabila diperlukan, neuro hormon tersebut akan dilepaskan melalui saluran darah lalu akan diterima oleh sel target.
2. Sel Endokrin Sejati
Berbentuk tidak seperti sel saraf, dan berfungsi sejati sebagai penghasil hormon.Hormon yang dihasilkan secara langsung akan dilepaskan kedalam darah (hanya pada hewan yang memiliki sistem sirkulasi).
2.3 Sistem Saraf
Yaitu pada hewn tingkat tinggi dan tingkat rendah, penhasil hormon dan berbentuk seperti sel saraf, mekanisme kerjanya yaitu sel neurosekretori yang berada pada hipotalamus akan melepaskan neurohormon melalui saluran darah dan akan diterima langsung oleh sel target. Dan cara yang kedua yaitu, sel neurosekretori mensekresikan neurohormon lalu akan di simpan di organ neurohemal (tempat penyimpanan sementara), dan apabila diperlukan, neuro hormon tersebut akan dilepaskan melalui saluran darah lalu akan diterima oleh sel target.
2. Sel Endokrin Sejati
Berbentuk tidak seperti sel saraf, dan berfungsi sejati sebagai penghasil hormon.Hormon yang dihasilkan secara langsung akan dilepaskan kedalam darah (hanya pada hewan yang memiliki sistem sirkulasi).
2.3 Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri
atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan
esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas
motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai
proses fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan
paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling
terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan kerja
utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum
dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi.
2.3.1
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke
dalam adalah sebagai berikut.
1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
1. Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.
a. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
1. Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.
a. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
b. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
c. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
d. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
e. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
c. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
d. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
e. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
2.3.2 Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari
sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem
saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan
saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain
denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
2. lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b.Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
2. lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b.Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf pusat meliputi otak
(ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan
organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu
perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi
3 lapisan selaput meninges.
Kelenjar Endokrin dan Hormon yang
Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
3.2
Kritik dan Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna
oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net/?p=14
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0098%20Bio%202-12d1.htm
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009_01_24_archive.html
http://kolaminspirasi.wordpress.com/2009/04/05/hormon-epinefrinadrenalin/
http://www.authorstream.com/Presentation/dekasama-203762-goiter-education-ppt-powerpoint/
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0098%20Bio%202-12d1.htm
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009_01_24_archive.html
http://kolaminspirasi.wordpress.com/2009/04/05/hormon-epinefrinadrenalin/
http://www.authorstream.com/Presentation/dekasama-203762-goiter-education-ppt-powerpoint/
BANGSA-BANGSA SAPI PERAH
BANGSA-BANGSA SAPI PERAH
Pengen berbagi
ilmu ni....
Bagi mahasiswa peternakan
pasti sudah tidak asing lagi dengan bangsa-bangsa sapi perah.....
Yang kaga tau, ne Gan langsung di baca aje... moga aje bermanfaat.... heee :) :):D
Menurut kemurnian bangsa sapi-sapi dewasa
ini dibagi dalam empat kelompok besar, yaitu:
1. Pure
Breed (bangsa murni).
Yakni sapi yang mempunyai sifat-sifat murni dari suatu bangsa. Di negara-negara
yang sudah maju terdapat perhimpunan-perhimpunan peternak dari suatu bangsa api
(Breed Association) misalnya: holstein Frisien Association, Brown swiss
Association dan lain-lain.
2. Grade. Yakni hewan yang tidak murni akan tetapi
memiliki sifat-sifat asli. Misalnya sapi grati. Sapi Grati tidak murni akan
tetapi mempunyai sifat-sifat menyerupai fries hollands.
3. Cross
Bread. Yaitu jenis hewan
yang merupakan hasil persilangan antara dua bangsa sapi. Misalnya sapi brangus
merupakan hasil persilangan antara sapi brahma dan aberdeen angus.
4. Scrub
Animal. Yakni hewan yang
tidak mempunyai sifat-sifat khas dari sesuatu bangsa, atau hewan yang tidak
dapat diklasifikasikan kepada suatu bangsa, misalnya sapi jawa.
Menurut kegunaannya sapi-sapi dapat dibagi
dalam tiga kelompok besar yakni kelompok sapi perah yang khusus menghasilkan
susu, kelompok sapi daging yang khusus menghasilkan daging dan kelompok sapi
dwiguna yaitu yang dapat menghasilkan susu dan juga daging.
Sapi tipe perah:
·
Fries
Hollands
·
Brown
Swiss
·
Ayrsyire
·
Guernsey
·
Red
Danish
·
Jersey
Sapi
tipe dwi guna :
·
Red
Polled
·
Milking
Shorthorn
·
Devon
Sapi
tipe daging :
·
Hereford
·
Aberdeen
Angus
·
Shorthorn
Setiap bangsa sapi mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda dalam hal produksi susu dan kadar lemak
susu.berdasarkan produksi susu (produksi susu) san kadar lemak maka secara
berurutan dari produksi yang paling tinggi sampai yang paling rendah adalah
sebagai berikut:
Produksi Susu Kadar Lemak
1. Fries Hollands 1. Jersey
2. Brown Swiss 2. Guernsey
3. Red Polled 3. Red Danish
4. Ayrsyire 4. Ayrsyire
5. Guernsey 5. Brown Swiss
6. Red Danish 6. Milking Shorthorn
7. Jersey 7. Red Polled
8. Milking Shorthorn 8.
Fries Hollands
Langganan:
Postingan (Atom)