KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia ini.
Adapun
makalah yang sederhana ini membahas tentang “BAHAYA NARKOBA BAGI PERKEMBANGAN
REMAJA” makalah ini saya susun agar
pembaca khususnya remaja dapat memperluas ilmu tentang bahaya narkoba, yang
saya sajikan dengan berdasarkan pengamatan
dari berbagaai sumber, walau sedikit ada rintangan namun dengan penuh kesabaran
dan pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih yang tulus kepada Ibuk Desi Ayuningsih, S.pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
menyusun karya tulis ilmiah Ini.
Semoga Karangan Ilmiah saya dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .
Demi
perbaikan makalah ini, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan.
Teluk Kuantan, Juli 2011
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................2
BAB I Pendahuluan.......................................................................................3
1.1
Latar Belakang Masalah.........................................................
3
1.2
Rumusan Masalah...................................................................4
1.3
Tujuan Penulisan.....................................................................4
1.4
Dasar Pandangan....................................................................4
1.5
Metode Penulisan....................................................................4
BAB II Bahaya Narkoba
Bagi Pelajar...................................................5
2.1 Uraian Umum Tentang Narkoba........................................................5
2.2 Jenis-Jenis Narkoba..........................................................................6
2.2.1 Opium......................................................................................6
2.2.2 Morphine.................................................................................7
2.2.3 Heroin.....................................................................................7
2.2.4 Codeine...................................................................................8
2.2.5 Kokain.....................................................................................8
2.2.6 Amfitamine..............................................................................9
2.2.7 Ganja......................................................................................9
2.3 Beberapa Penelitian Tentang Narkoba.............................................10
2.4 Dampak Negatif Memakai Narkoba...................................................11
2.4 Upaya Pencegahan Narkoba............................................................12
BAB III Penutup........................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................13
3.2 Kritik dan Saran...............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
2
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Bahaya narkoba atau narkotika telah di ketahui
semua orang saat ini. Namun masih saja
banyak yang masih menikmati barang haram itu. Kali ini saya menguraikan apa
saja yang termasuk dalam golongan
narkoba dan bahayanya, agar kita semua menghindarinya.
Teman-teman, tak dapat dipungkiri
bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di
seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan jauhnya
diri kepada Allah merupakan faktor
terpenting yang membawa kita masuk ke dalam lingkungan narkoba, manusia yang
taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba, tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya
pada narkoba, baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan
narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan
setan.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat, para pencandu narkoba pada umumnya berusia
antara 11 sampai 24 tahun, artinya usia
tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar, pada awalnya pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya
mereka yang sudah mengenal rokok, karena kebiasaan merokok sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini.
Mustado (70
tahun), warga kampung bali tanah abang jakarta yang peduli bahaya narkoba
mengatakan, begitu banyak korban berjatuhan, mati sia-sia akibat narkoba,saya
tidak ingin generasi muda di kampung bali ini hilang sia-sia karena narkoba.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah – masalah yang muncul adalah sebagai
berikut :
1. Zat-zat berbahaya yang terdapat di dalam narkoba.
1. Zat-zat berbahaya yang terdapat di dalam narkoba.
2.
Apakah dampak narkoba bagi pelajar.
3. Bagaimana cara mengatasi kecanduan narkoba.
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan:
1. Untuk
mengetahui zat-zat yang beracun yang ada di dalam narkoba.
2. Untuk menjelaskan dampak narkoba bagi
pelajar.
3. Untuk
menjelaskan cara-cara mengatasi kecanduan narkoba.
1.4 Dasar Pandangan
Alwi
Nurdin Kepala Kanwil Depdiknas Dki mengatakan 2 juta pecandu narkoba dan
obat-obatan berbahaya (narkoba) 90% adalah generasi muda, termasuk 25,000
mahasiswa, karena itu narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup
bangsa.
1.5 Metode Penulisan
Adapun metode penulisan makalah ini dari berbagai sumber buku pelajaran
Bahasa Indonesia yang berhubungan dengan bahaya narkoba.
4
BAB II
BAHAYA NARKOBA BAGI
PELAJAR
2.1 Uraian Umum Tentang Narkoba
Narkoba sudah menjadi istilah populer
di masyarakat, namun masih sedikit yang memahami arti narkoba, narkoba adalah
singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya, dalam arti
luas adalah obat, bahan atau zat.
Jika masuk ke dalam tubuh baik secara
oral atau di hirup maupun di suntikkan di intravena,dapat berpengaruh pada
kerja otak atau susunan syaraf pusat.
Psitropika tidak di jualbelikan ,
dimiliki, di simpan dan di gunakan
secara tidak sah berarti melanggar hukum. Narkoba menyebabkan
ketergantungan dan di nyatakan sebagai bahan yang berbahaya untuk di konsumsi.
Beberapa hal yang perlu di ketahui tentang narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif, ketiganya berasal dari bahan yang berbeda dan memiliki dampak yang berbeda, ketiganya juga kerap menjadi
perdagangan terselubung yang korbanya
yang tidak lain anak-anak yang belum memiliki pengetahuan tanyang narkoba.
5
2.2 Jenis-Jenis Narkoba
2.2.
1. Opium
Opium adalah jenis narkotika yang
paling berbahaya, dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama
teh, kopi atau dihisap bersama rokok. Opium diperoleh dari buah pohon opium
yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang
lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama, tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama, tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan
menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan
fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya, dia akan
merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya, kesehatannya
akan menurun drastis.
Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya
melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat
badannya terus menyusut.
6
2.2. 2.
Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sinilah dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh kenikmatan yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang, pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan menurunnya tekanan darah, kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
2.2. 3. Heroin
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sinilah dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh kenikmatan yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang, pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan menurunnya tekanan darah, kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
2.2. 3. Heroin
Bahan
narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari
penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya,
paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya
bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
7
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
7
2.2. 4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
2.2.5. Kokain
Kokain
disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di
Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara
dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian
langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa
menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa
menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.
Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.
Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
8
2.2.6. Amfitamine
Obat
ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa
penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan.
Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak
mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu,
ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan
kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
2.2.7. Ganja
Ganja
memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan
kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp.Adapun
zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
9
2.3 Beberapa
Penelitian Tentang Narkoba
Penelitian yang dilakukan Yayasan Anak
Cinta Bangsa (YCAB) menguak banyaknya anak di rentang usia10-13 tahun menjadi pencandu
zat yang sangat bebahaya itu.
Berawal dari menghisap rokok, anak dan
remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan mencoba sesuatu yang baru
maka ia akan beralih pada zat lain yang akan memberikan sensasi dan kenikmatan
yang lebih, yaitu narkoba.
Tingginya penularan HIV/AIDS, di
antaranya di tularkan melalui jarum suntik secara bergiliran, beberapa
penelitian juga menyatakan kecendrungan pencandu narkoba melakukan hubungan
seks sebelum atau sesudah menggunakan narkoba, sehingga makin memperparah
penyebaran HIV/AIDS di Indonesia.
Sebuah
penelitian juga menunjukan ikatan yang kuat antara anak dan orang tua punya
faktor besar dalam mencegah anak terjerat narkoba yang ada di lingkungan kita.
10
2.3 Dampak Negatif
Memakai Narkoba
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda kian meningkat, maraknya penyimpangan perilaku generasi muda
tersebut dapat membahayakan hidup bangsa ini di kemudian hari , karena pemuda
sebagai generasi yang di harapkan menjadi penerus bangsa , semakin hari semakin
rapuh karena di gerogoti narkoba zat-zat adiktif yang menghancurkan syaraf
sehingga pemuda tersebut tidak dapat berfikir jernih, akibatnya generasi harapan bangsa yang tangguh dan
cerdas hanya akan tinggal kenangan
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba
terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:
§ Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian.
§ Sering membolos , menurunya kedisiplinan dan
nilai-nilai pelajaran.
§ Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah.
§ Sering menguap , mengantuk, dan malas.
§ Tidak memperdulikan kesehatan dirinya.
§ Suka mencuri untuk membeli narkoba.
11
2.4 Upaya Pencegahan Narkoba
Upaya pencegahan penyebaran narkoba di
kalangan pelajar sudah seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama, dalam
hal ini semua pihak termasuk orang tua , guru, dan masyarakat harus turut
berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja
sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya
narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Pihak sekolah juga harus melakukan
pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya , karena
biasanya penyebaran transaksi narkoba
sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah
Kemudian faktor yang terpenting itu adalah
orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, dan
memberikannya pendidikan moral dan keagamaan .
Dengan
berbagai upaya tersebut di atas mari kita bersama-sama menjaga generasi muda
dari bahaya narkoba , sehingga harapan kita melahirkan generasi yang cerdas dan
tangguh di masa yang akan datang dapat terwujud dengan baik.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat di ambil
kesimpilan bahwa
a) Narkoba adalah
barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan ayaraf dan bisa merubah
kepribadian seseorang menjadi semakin buruk.
b) Narkoba adalah
sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum.
c) Menimbulkan
dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.
3.2 Kritik dan Saran
Makalah ini masih
jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi.
Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta:
Bina Aksara, 2000.
Kartini Kartono. Psikologi Remaja. Bandung: Mandar Manju, 2003.
Drs Hasan Basri.
Remaja Berkualitas,Problematika Remaja dan
Solusinya.Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2006.
Dyah Padmini.
Narkotika dan Psikotropika. Bandung: Angkasa,
2000.
Abu Al-Ghifari.
Generasi Narkoba. Bandung: Mujahid, 2002.
betulkah seperti itu? apakah bahaya narkoba sudah diteliti secara ilmiah? ataukah masalah narkoba hanyalah isu yg didramatisir untuk suatu kepentingan karena adanya dana trilyunan dalam penanggulangan narkoba?
BalasHapusmari kita kaji ulang isu bahaya narkoba agar dapat merumuskan metode yg benar untuk mengatasi bahaya narkoba yg sebetulnya, penanggulangannya hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja dengan biaya yang tidak seberapa.
silahkan baca dan donlot gratis ebooknya di google drive.
https://drive.google.com/file/d/0B4TlMpmkR0qyNklCTHN0U0plbU0/view?usp=sharing